RESUME RANGKAIN SERI DAN PARALEL
TUJUAN
1. Memahami rangkaian seri dan parallel.
2. Dapat membedakan antara rangkaian seri dan parallel.
3. Mengetahui konstruksi pada rangkaian seri dan parallel.
Dalam rangkaian elektronika dikenal istilah rangkain seri
dan rangkaian parallel yang sering di gunakan dalam bidang elektronika. Pola rangkaian ini memiliki fungsi yang
berbeda dalam sebuah rangkaian. Didalam makalah ini akan membahas fungsi, ciri, konstruksi, dan rumus-rumus yang di guanakan pada materi ini.
MATERI
1.Rangkaian
Listrik
Hambatan dapat dirangkai secara seri, paralel maupun
rangkaian kombinasi. Pada rangkaian kombinasi tidak dapat dikelompokkan sebagai
rangkaian seri maupun paralel, sehingga untuk menghitung/menganalisanya perlu
teknik perhitungan tersendiri seperti memanfaatkan hukum Kirchoff, atau
menggunakan teorema rangkaian.
II. Definisi Node,Lintasan,Loop,Dan
Cabang
Sebuah titik dimana dua atau lebih
elemen memiliki hubungan bersama disebut sebagai simpul atau node. Kemudian jika
kita membuat pergerakan dari node ini melalui sebuah elemen yang lain menuju
node berikutnya, dan seterusnya melanjutkan pergerakan ini sampai melewati
elemen sebanyak yang kita harapkan. Jika tidak ada satu node pun yang di jumpai
lebih dari satu kali maka, kumpulan node dan elemen yang kita lalui
didefinisikan sebagai lintasan.
Jika node dari mana kita memulai
pergerakan kita sama dengan node dimana kita mengakhiri pergerakan kita maka
perdefinisi lintasan ini disebut sebagai lintasan tertentu atau loop.
A. Rangkaian Seri
Apabila dua buah resistor atau lebih disambungkan pada
ujung-ujungnya sehingga arus listrik mengalir melewati masing-masing secara
bergiliran, maka resistor-resistor ini dikatakan terhubung secara seri.
Ciri
komponen dipasang secara seri adalah arus yang mengalir pada masing-masing
komponen besarnya sama.
(V3 -V2) + (V2 - V1) =
V3 - V1
R1 I + R2 I = Rs I ⇒ Rs
= R1 + R2
Atau V =ΣVi = IΣRi
s i R =ΣR
Jika
seandainya ada sebuah hambatan yang bernilai Rj>> Rk ,
dengan k R adalah nilai hambatan lainnya, maka s j R ≈ R
1. Aturan-aturan Arus
Tiga kawat atau lebih didalam sebuah rangkaian listrik
bertemu pada satu titik. Muatan-muatan listrik tidak mungkin berkumpul dan menumpuk menjadi
semakin besar pada titik persambungan ini. Muatan-muatan listrik yang tidak
mungkin hilang dan menjadi semakin kecil pada titik persambungan ini. Dengan
demikian:
Arus listrik total
yang datang ke sebuah titik persambungan adalah sama dengan arus listrik
totalyang meninggalkan titik persambungan tersebut.
Di dalam
sebuah rangkaian seri (rangkaian dimana semua komponennya terhubung secara
seri), tidak terdapat satu titik pun dimana muatan dapat masuk atau
meninggalkan rangkaian. Dengan demikian: Besarnya
arus listrik sama di setiap titik pada sebuah rangkaian seri.
2. Aturan-aturan Tegangan
Apabila kita
bergerak disepanjang rangkaian listrik dengan mengikuti arah aliran arus, kita
akan mengetahui bahwa terdapat sebuah jatuh tegangan pada tiap-tiap resistor.
Sebaliknya, terdapat sebuah kenaikan tegangan pada tiap-tiap sel listrik yang
ada didalam rangkaian. Besarnya jatuh tegangan pada masing-masing resistor
ditentukan oleh hukum ohm. Aturan tegangan yang berlaku adalah: Jumlah jatuh
tegangan dari semua resistor yang ada di dalam sebuah rangkaian seri sama dengan
jumlah kenaikan tegangan pada sel-sel nlistrik di dalam rangkaian.
2.1. Rangkaian Pembagi Tegangan
Pada
rangkaian seri dapat dipergunakan sebagai pembagi tegangan, seperti ditunjukkan
pada gambar berikut.
Gambar
Rangkaian Pembagi Tegangan
Dari
gambar di atas menunjukkan bahwa arus yang mengalir pada R1 dan R2 sama besar,
sehingga :
Sedangkan
jika ada 3 buah R1, R2 dan R3 dipasang secara seri dengan sumber tegangan Vin,
maka tegangan jatuh di hambatan R1 adalah:
B. Rangkaian Paralel
Ciri
pada komponen dipasang secara paralel adalah beda tegangan pada masing-masing
komponen besarnya sama.
Rangkaian paralel sering digunakan sebagai rangkaian
pembagi arus,
berlaku
:
dan
dengan
I1, I2, I3 masing-masing adalah arus yang mengalir di R1, R2 dan R3
I = I1 + I2 + I3
Atau
Jika
seandainya ada sebuah hambatan yang bernilai Rj<, dengan Rk
adalah
nilai hambatan lainnya, maka Rp=Rj
Contoh:
Tentukan
tegangan V2 dari rangkaian pembagi tegangan berikut ini.
Jika
arus yang mengalir ke ground dari tegangan V2 adalah I, maka berdasarkan hukum
Ohm: V2 = IR23 ,
Sedangkan dari tegangan sumber dapat diperoleh V = IR , dengan R = R1 + R23 .Dengan demikian V2 diperoleh:
C. Rangkaian Kombinasi
Yang
dimaksudkan dengan rangkaian kombinasi di sini adalah suatu rangkaian yang
tidak dapat dikelompokkan sebagai rangkaian seri maunpun rangkaian paralel.
Untuk menganalisa rangkaian kombinasi dilakukan dengan langkah menggunakan
hukum Kirchoff atau teorema Node sebagai berikut:
1.
tulis titik-titik simpul
2.
tentukan arah arus (sembarang). Bila nanti dihitung ternyata
berharga
negatif maka berarti arah arus berlawanan dengan
pemisalan.
3.
gambarkan juga arah loop (sembarang/ biasanya dipilih searah
jarum
jam).
2.HUKUM KIRCHOFF
Dikenal ada ada dua, yaitu KCL (Kirchoff Current
Law) dan KVL (Kirchoff Voltage Law). Dasarnya adalah hukum kekekalan. Namun harus
diingat bahwa penentuan kedua persamaan Kirchoff secara sembarang tidak
selalu menghasilkan satu set persamaan yang independen. Cara berikut
dapat digunakan untuk menghindari kemungkinan itu: → Metoda Titik Cabang (KCL)
a).
Berikan nama semua arus di semua cabang (jangan kawatir
dengan
arah arus sesungguhnya)
b).
Gunakan semua loop dalam, dan hanya satu loop luar
c).
Selesaikan sistem persamaan itu secara aljabar.
Sedangkan untuk metoda loop arus (KVL)
dilakukan dengan variabel arus independen diambil dari arus sirkulasi dari
masing-masing loop dalam. Caranya adalah:
1.
Berikan nama arus untuk semua arus dari loop dalam,
2.
Nyatakan semua expresi tegangan dari loop dalam tsb,
3.
Selesaikan sistem persamaan itu secara aljabar.
Rangkaian
Jembatan Wheatstone
KCL
(Kirchoff
Current Law) ⇒ titik
simpul / node
Jumlah
kuat arus yang mengalir ke titik simpul sama dengan
jumlah
kuat arus yang meninggalkan titik simpul tsb. ⇒ prinsip
kekekalan
muatan
Simpul
1. I1 = I2 + I3
2. I2 = I4 + I6
3. I3 + I4 = I5
4. I5 + I6 = I1
KVL
(Kirchoff
Voltage Law) ⇒ loop
tertutup
Dalam suatu loop tertutup, jumlah tegangan jatuh
dalam loop
tertutup
tsb sama dengan nol. ⇒ prinsip
kekekalan energi
Loop a: (V0
- V1) + (V1 - V3) + (V3 - V4) + (V4 -V0) = 0
I1R1 + I3R3 +
I5R5 - E0 = 0
b: (V1 - V2) + (V2 - V3) + (V3 - V1) = 0
I2R2 + I4R4 - I3R3 = 0
c: (V3 -V2) +(V2 - V4) + (V4 -V3) = 0
- I4R4 + I6R6 - I5R5 = 0
DAFTAR PUSTAKA :
· SYAM HARDY, TEKNIK DASAR ELEKTRONIKA,RINEKA CIPTA;1983, JAKARTA
· OWEN BISHOP, DASAR DASAR ELEKTRONIKA,ERLANGGA;2002, CIRACAS JAKARTA
· SASTRA KUSUMA WIJAYA, DIKTAT KULIAH ELEKTRONIKA. FISIKA FMIPA UI
· HAYT WILLIAM, DKK, RANGKAIAN LISTRIK JILID I, ERLANGGA;2005,CIRACAS JAKARTA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar