Laman

Cara Kerja BLDC Motor


Cara Kerja BLDC Motor

Dasar blok diagram brusles dc motor sebagaimana yang ditunjukan . brusles dc motor teridiri atas 4 kompoen utam yaitu; converter daya, PMSM (permanent-magnet synchronous motor) sensor, dan kotrol algoritma. Konverter daya merubah daya dari sumber ke PMSM (permanent-magnet synchronous motor) yang mana mengubah energi elektrik ke energi mekanik. Salah satu dari fitur yang paling menarik dari Brushless  dc motor adalah sensor rotor position, berdasarkan posisi rotor dan sinyal perintah, masukan tegangan, inputan kecepatan dan dan juga pada control algoritma yang berdasarkan pada sinyal gate di masing masing semikonduktor.



Gambar 2.2 Blok diagram BLDC motor
(sumber: Rambabu, S. 2007. Modeling And Control Of A Brushless  Dc Motor [tesis]. India :Department of Electrical Engineering National Institute of Technology Rourkela. Hal 8)


Motor BLDC ini dapat bekerja ketika stator yang terbuat dari kumparan diberikan arus 3 phasa. Akibat arus yang melewati kumparan pada stator timbul medan magnet (B):
 
Di mana N merupakan jumlah lilitan, i merupakan arus, l merupakan panjang lilitan dan µ merupakan permeabilitas bahan. Karena arus yang diberikan berupa arus AC 3 phasa sinusoidal, nilai medan magnet dan polarisasi setiap kumparan akan berubah-ubah setiap saat. Akibat yang ditimbulkan dari adanya  perubahan polarisasi dan besar medan magnet tiap kumparan adalah terciptanya medan putar magnet dengan kecepatan.
 
Di mana f merupakan frekuensi arus input dan p merupakan jumlah pole rotor.



Gambar 2. 3: Medan Magnet Putar Stator dan Perputaran Rotor
Berdasarkan gambar, medan putar magnet stator timbul akibat adanya perubahan polaritas pada stator U, V, dan W. Perubahan polaritas ini terjadi akibat adanya arus yang mengalir pada stator berupa arus AC yang memiliki polaritas yang berubah-ubah.

Gambar 2. 4: Tegangan stator BLDC


Berdasarkan gambar 2.4, ketika stator U diberikan tegangan negative maka akan timbul medan magnet dengan polaritas negative sedangkan V dan W yang diberikan tegangan positif akan memiliki polaritas positif. Akibat adanya perbedaan polaritas antara medan magnet kumparan stator dan magnet rotor, sisi postitif magnet rotor akan berputar mendekati medan magnet stator U, sedangkan sisi negatifnya akan berputar mengikuti medan magnet stator V dan W. Akibat tegangan yang digunakan berupa tegangan AC sinusoidal, medan magnet stator U, V, dan W akan berubah-ubah polaritas dan besarnya mengikuti perubahan tegangan sinusoidal AC. Ketika U dan V memiliki medan magnet negatif akibat mendapatkan tegangan negatif dan W memiliki medan magnet positif akibat tegangan positif, magnet permanen rotor akan berputar menuju ke polaritas yang bersesuaian yakni bagian negatif akan akan berputar menuju medan magnet stator W dan sebaliknya bagian postif akan berputar menuju medan magnet stator U dan V. Selanjutnya ketika V memiliki medan magnet negatif dan U serta W memiliki medan magnet postif, bagian postif bagian postif magnet permanen akan berputar menuju V dan bagian negatif akan menuju U dari kumparan W. Karena tegangan AC sinusoidal yang digunakan berlangsung secara kontinu, proses perubahan polaritas tegangan pada stator ini akan terjadi secara terus menerus sehingga menciptakan medan putar magnet stator dan magnet permanen rotor akan berputar mengikuti medan putar magnet stator ini. Hal inilah yang menyebabkan rotor pada BLDCM dapat berputar.
sumber:

  1. Rambabu, S. 2007. Modeling And Control Of A Brushless  Dc Motor [tesis]. India :Department of Electrical Engineering National Institute of Technology Rourkela. Hal 8 



 

4 komentar:

Charliston Panjaitan mengatakan...

TERIMAKASIH UNTUK ARTIKELNYA

Charliston Panjaitan mengatakan...

terimakasih untuk artikelnya

Charliston Panjaitan mengatakan...

terimakasih untuk artikelnya

Charliston Panjaitan mengatakan...

terimkasih untuk artikelnya